Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman

kampus idaman

kampus idaman

Entitas kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi mempunyai peran strategis yang amat besar bagi pembangunan negeri ini. Merekalah sumber lahirnya penggerak pembangunan di negeri ini. Para pemimpin eksekutif dulunya dididik dan dibina di kampus, pengusaha – pengusaha besar pun banyak yang tumbuh berkembang dari didikan kampus, serta para perusak bangsa juga hasil didikan kampus.

Jika kita memimpikan perguruan tinggi idaman, lalu kriteria seperti apakah yang semestinya menjadi prasarat kualifikasinya?

Menurut hemat saya, yang paling utama dan pertama, kampus idaman harus mampu memaknai pendidikan secara utuh, bukan sekedar menghadirkan peserta didik di kelas lalu di-cekok-i dengan materi kuliah, namun lebih dari itu kampus berkewajiban membuat mahasiswa-nya mengerti akan alasan dan tujuan mereka menimba ilmu di kampus.

Tanpa tujuan dan landasan reasoning yang matang, mahasiswa hanya akan menjadi robot – robot pembaca buku yang hanya mengikuti arus kelas tanpa tahu sampai muara mana dia akan berlabuh. Niatan belajar harus bisa ditumbuhkan dari peserta didik, bukan hanya sekedar paksaan pengerjaan tugas dari dosen atau pragmatisme IPK tinggi.

Dengan pemahaman makna pendidikan secara komprehensif, mahasiswa akan belajar tidak hanya sekedar untuk meraih nilai tinggi, namun untuk jangkauan yang jauh lebih luas, pemberdayaan bangsa dan kontribusi perbaikan. Sejak masuk ke bangku perkuliahan, mahasiswa akan berparadigma jangka panjang sehingga perilaku – perilaku mengarah ke jalan pintas akan dihindari.

Penanaman integritas mahasiswa dan dosen menjadi langkah kongkrit dari tahapan ini. Ketika semua elemen kampus memahami makna pendidikan secara utuh, maka hal – hal amoral seperti plagiarisme akan teratasi dengan sendirinya karena mereka sadar arah pendidikan telah menjauhkan mereka dari hal bobrok seperti itu.

Kedua, kampus semestinya memiliki visi yang matang dan jelas dalam mendidik mahasiswanya. Tujuan bersama antar elemen dalam kampus akan menjadi pandu pedoman gerakan elemen – elemen tersebut untuk menciptakan sinergitas kerja tim dan resultansi positif antar pengurus kampus, dosen pengajar, pegawai kampus, serta mahasiswa peserta didik.

Dengan visi yang jelas, tenaga pengajar tahu kemana mereka harus mengarahkan mahasiswanya. Sementara mahasiswa pun sudah memiliki gambaran jelas tujuannya di kampus sehingga sinkronisasi gerakan antar elemen berjalan seirama.

Ketiga, urgensitas sarana – prasana penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) di kampus tidak bisa dielakkan. Untuk mewujudkan visi kampus dan memfasilitasi perkembangan kapasitas mahasiswa, kampus membutuhkan infrastruktur penunjang yang lengkap.

Laboratorium dengan peralatan lengkap serta laboran handal mutlak diperlukan bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Perpustakaan wajib ada untuk men-supply kecerdasan otak peserta didik dalam rangka perluasan pengetahuan mereka. Sarana ekstrakurikuler, seperti olahraga dan kesenian, tidak bisa dinafikkan keberadaannya untuk membantu peningkatan keterampilan mahasiswa.  Pun sarana peribadatan bagi mahasiswa dan tenaga pengajar juga harus dijadikan prioritas pembangunan kampus untuk menjadi perguruan tinggi idaman.

Bagian keempat untuk pembangunan kampus ideal ialah paradigm global-competition oriented untuk meningkatkan tingkat kompetensi universitas di tingkat dunia. Kampus idaman bukan sekedar kampus untuk menciptakan profesional yang berorientasi lokal, namun juga dia harus mampu menciptakan tokoh – tokoh perubahan besar di dunia, dan itu harus diinisialisasi sejak masa pendidikan di kampus.

Dewasa ini ranking dunia menjadi perhatian utama banyak perguruan tinggi favorit Indonesia, bukan semata untuk pamer fasilitas universitas, namun ranking dunia bisa menjadi parameter utama keberhasilan kampus dalam melakukan proses pendidikan.

Perihal diatas bukanlah ketentuan mutlak lambang kemodernan kampus, tetapi dengan pemenuhan kualifikasi tersebut membuat kampus semakin terkondisikan untuk menjadi perguruan tinggi terbaik, tidak sekedar tampak bagus dari luar, namun juga memiliki inner beauty yang tidak kalah eleoknya dari ‘kecantikan’ luarnya.

Satu Tanggapan to “Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman”

  1. Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman « Mendefinisikan Kembali Konsep Perguruan Tinggi Idaman Says:

    […] kita memimpikan perguruan tinggi idaman, lalu kriteria seperti apakah yang semestinya menjadi prasarat […]


Tinggalkan komentar