Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman

kampus idaman

kampus idaman

“Janganlah mengejar kesuksesan. Tapi jadilah manusia unggul sehingga kesuksesan itulah yang akan mengejarmu.”

Satu penggalan dari film “3 Idiots,” dengan segala kritiknya pada sistem pendidikan, menjadi inspirasi saya dalam mendefinisikan konsep perguruan tinggi idaman.

Entitas kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi mempunyai peran strategis yang amat besar bagi pembangunan negeri ini. Merekalah sumber lahirnya penggerak pembangunan di negeri ini. Para pemimpin eksekutif dulunya dididik dan dibina di kampus, pengusaha – pengusaha besar pun banyak yang tumbuh berkembang dari didikan kampus, serta para perusak bangsa juga hasil didikan kampus.

Jika kita memimpikan perguruan tinggi idaman, lalu kriteria seperti apakah yang semestinya menjadi prasarat kualifikasinya?

Menurut hemat saya, yang paling utama dan pertama, kampus idaman harus mampu memaknai pendidikan secara utuh, bukan sekedar menghadirkan peserta didik di kelas lalu di-cekok-i dengan materi kuliah, namun lebih dari itu kampus berkewajiban membuat mahasiswa-nya mengerti akan alasan dan tujuan mereka menimba ilmu di kampus.

Tanpa tujuan dan landasan reasoning yang matang, mahasiswa hanya akan menjadi robot – robot pembaca buku yang hanya mengikuti arus kelas tanpa tahu sampai muara mana dia akan berlabuh. Niatan belajar harus bisa ditumbuhkan dari peserta didik, bukan hanya sekedar paksaan pengerjaan tugas dari dosen atau pragmatisme IPK tinggi.

Dengan pemahaman makna pendidikan secara komprehensif, mahasiswa akan belajar tidak hanya sekedar untuk meraih nilai tinggi, namun untuk jangkauan yang jauh lebih luas, pemberdayaan bangsa dan kontribusi perbaikan. Sejak masuk ke bangku perkuliahan, mahasiswa akan berparadigma jangka panjang sehingga perilaku – perilaku mengarah ke jalan pintas akan dihindari.

Penanaman integritas mahasiswa dan dosen menjadi langkah kongkrit dari tahapan ini. Ketika semua elemen kampus memahami makna pendidikan secara utuh, maka hal – hal amoral seperti plagiarisme akan teratasi dengan sendirinya karena mereka sadar arah pendidikan telah menjauhkan mereka dari hal bobrok seperti itu.

Kedua, kampus semestinya memiliki visi yang matang dan jelas dalam mendidik mahasiswanya. Tujuan bersama antar elemen dalam kampus akan menjadi pandu pedoman gerakan elemen – elemen tersebut untuk menciptakan sinergitas kerja tim dan resultansi positif antar pengurus kampus, dosen pengajar, pegawai kampus, serta mahasiswa peserta didik.

Dengan visi yang jelas, tenaga pengajar tahu kemana mereka harus mengarahkan mahasiswanya. Sementara mahasiswa pun sudah memiliki gambaran jelas tujuannya di kampus sehingga sinkronisasi gerakan antar elemen berjalan seirama.

Ketiga, urgensitas sarana – prasana penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) di kampus tidak bisa dielakkan. Untuk mewujudkan visi kampus dan memfasilitasi perkembangan kapasitas mahasiswa, kampus membutuhkan infrastruktur penunjang yang lengkap.

Laboratorium dengan peralatan lengkap serta laboran handal mutlak diperlukan bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Perpustakaan wajib ada untuk men-supply kecerdasan otak peserta didik dalam rangka perluasan pengetahuan mereka. Sarana ekstrakurikuler, seperti olahraga dan kesenian, tidak bisa dinafikkan keberadaannya untuk membantu peningkatan keterampilan mahasiswa.  Pun sarana peribadatan bagi mahasiswa dan tenaga pengajar juga harus dijadikan prioritas pembangunan kampus untuk menjadi perguruan tinggi idaman.

Bagian keempat untuk pembangunan kampus ideal ialah paradigm global-competition oriented untuk meningkatkan tingkat kompetensi universitas di tingkat dunia. Kampus idaman bukan sekedar kampus untuk menciptakan profesional yang berorientasi lokal, namun juga dia harus mampu menciptakan tokoh – tokoh perubahan besar di dunia, dan itu harus diinisialisasi sejak masa pendidikan di kampus.

Dewasa ini ranking dunia menjadi perhatian utama banyak perguruan tinggi favorit Indonesia, bukan semata untuk pamer fasilitas universitas, namun ranking dunia bisa menjadi parameter utama keberhasilan kampus dalam melakukan proses pendidikan.

Perihal diatas bukanlah ketentuan mutlak lambang kemodernan kampus, tetapi dengan pemenuhan kualifikasi tersebut membuat kampus semakin terkondisikan untuk menjadi perguruan tinggi terbaik, tidak sekedar tampak bagus dari luar, namun juga memiliki inner beauty yang tidak kalah eleoknya dari ‘kecantikan’ luarnya.

Tawaran konsep dari civitas akademika perguruan tinggi bisa menjadi pertimbangan utama konsep idaman. Kompetisi semacam Lomba Blog UII ini bisa menyaring input konsep perguruan tinggi idaman. Jika Universitas Islam Indonesia sedang menggarap konsep ini, mari kita lihat bersama hasilnya di era selanjutnya. Mampukah UII mewujudkan dirinya sebagai perguruan tinggi idaman?

Negara BESAR menghargai rakyat KECIL

Jika UGM sedang berusaha menghilangkan PKL (pedagang kaki lima) dan UI dan IPB telah punya kampus yang bebas dari PKL, maka ini adalah suatu kejanggalan dalam negara Indonesia.

PKL di Korea Selatan

PKL di Korea Selatan

Jika kita mau jalan2 sebentar ke luar..kita akan melihat sesuatu yang beda..dan mungkin berkebalikan..apalagi di negara yang terkenal sebagai salah satu negara termaju di asia…bahkan sedang meraih mimpi2nya di dunia…KOREA SELATAN..

di jalan2..masih terdapat byk sekali PKL berjualan..tanpa ada sinyal dari pemerintah korea untuk menghilangkan mereka dari peredaran..jualan mereka pun bukan sesuatu yang luar biasa, merka menjual barang2 sehari2..seperti sayuran, ikan, ikat pinggang, bahkan ‘gorengan’…

apakah kita harus menghilangkan pKL dari negara kita??
jika Korea saja yang negara besar memilikinya dan tidak menghilangkan mereka, mengapa kita harusm menghilangkan mreka???

PKL yg menjual makanan di downtown of Daejeon

PKL yg menjual makanan di downtown of Daejeon


WE’VE GOT TO PROTECT THEM!!

Ditulis dalam Artikel Umum. Tag: . 3 Comments »

The Secret, by Rhonda Byrne

The Secret by Rhonda Byrne

The Secret by Rhonda Byrne

This book was firstly published in 2006, following a DVD video with the same title published earlier in the same year. Written by Rhonda Byrne accompanied by several other who she thinks are those who know the secret of “The Secret”, “The Secret” was sold over 4 million copies with more than 30-different language translations are available. The DVD itself was sold more than 1.5 million copies, putting both the book and the DVD as “best-sellers”

Basically, “The Secret” tells us that we can do, achieve, or be whatever we want, since our thoughts are so great that it can control the Universe. Why Rhonda Byrne believes this way? It’s because the unmistaken “law of attraction” in which like attracts like and dislike attract dislike. If we think that we want to be ‘that way’ then our thought will transmit a frequency to the Universe that will spread out our thought, then the Universe will re-transmit back what we thought, calling the “like thoughts” lying in the Universe, and bring them to us.

“The Secret” puts our mind like a magnet; it will attract everything similar to it. Moreover, the “likeliness” is even in wider scope, our thought is much more powerful than regular magnet; it will attract ‘thoughts,’ in the state of both conscious and the other way around. It’s just like the Law of Gravity that will work no matter no one understands it or not.

It says that if you think greatness about your life, then every greatness will be provided to you. Vice versa, if you think your life is a misery, then you’ll find it that way. Therefore, “the Secret” tells the reader to always be thinking good about their life, no matter in what condition, so that he will attract great things to be summoned into his life.

Then how do we use “the Secret?” Mrs Byrne and her colleagues explain that there are 3 steps to implement “the Secret” in our life, asking, believing, and receiving. Asking means that you firstly need to ask the Universe what you want to get/be/do. It might look like simple step but it is not. We have to create a clear visualization of what we want. If we want a house, then how we want our house will be look like, what color it is, how big it is, and so on so forth.

The second step is believing, putting yourself in trust that you have gotten already what you’re wishing for. You need to act, speak, and think as you have gotten what you want. Do not make any contradictive actions toward you’ve asked for. When you transmit the frequency of having received it, then the Universe will listen to your wish and re-transmit what your thoughts attract, providing the circumstance you deserve, and finally bring your wish into reality.

Then the last step is receiving, suggesting us that we should feel like we’ve received what we’ve asked for, and meaning feeling good about it. If we feel our desire has come to reality, then the Universe will bring us there.

My View upon this book

Basically, this book is such a tremendous book to me. I learn a lot from this book in how I should feel and behave toward our thought and state of being. This Rhonda’s book is just amazing in the content. However, on the greater span, I don’t agree in her saying that by only having good thought and the belief toward it, we can be whatever we want, that we are the creator of our own Universe.

In that state, she neglects the existence of God, the True Creator. Nonetheless, If I were supposed to comment in regard of this book, I will follow the story within, except that instead of leaving everything to the universe, I will leave it to God Almighty who has the control over everything.

In the 3 steps of applying the Secret, I believe the most correct way is asking to God what you want, then believing that you would get what you want if God Thinks that what you’ve asked is the best for your, if not, God will Replace it with better occurrence.

Sejarah Singkat Indonesia

Sejak negara – negara Eropa mulai mencari rempah – rempah ke daerah timur karena dikuasainy bandar mereka di Konstantinopel oleh bangsa Turki, maka Indonesia pun menjadi lahan untuk mereka kuasai karena melimpahnya rempah – rempah di Eropa. Dari abad ke-16, Belanda, Britania Raya, Portugis, dan Spanyol berusaha bersaing di Indonesia untuk menjadi penguasa, namun sejak abad ke-17 Belanda menjadi yang terkuat dan terus menjajah bangsa ini sampai 1942 setelah kalah mutlak dari Jepang. Selama 3.5 tahun kemudian Jepang menggantikan peran Belanda di Indonesia. Dengan embel – embel “Pan Asia” Jepang berhasil merayu rakyat Indonesia untuk mau lebih bekerjasama dengan pemerintah Jepang. Sampai akhirnya Sukarno dan Moh. Hatta memproklamirkan kemerdekaan R.I pada tahun 1945.

Selama masa penjajah Belanda, berjuangan melawan mereka dilakukan secara fisik, melalui perang di medan pertempuran. Dengan strategi dan peralatan militer yang kurang memadai serta minimnya koordinasi secara nasional dan terlalu terpaku pada ketokohan, perjuangan dengan metode ini sering tidak berkutik melawan imperialis Belanda. Ratusan tokoh nasional gugur selama proses perjuangan membebaskan bangsa ini. Mulai dari Cut Nyak Dien dan Tengku Cik Di Tiro di Aceh, Sisingamangaraja di Sumatra, Pangeran Diponegoro di Jawa, sampai Pierre Tandean di Sulawesi Utara serta jutaan pahlawan lainnya. Semua telah berusaha sekuat mungkin untuk kemerdekaan bangsa namun pengorbanan dengan nyawa mereka pun belum membawa keberhasilan.

Dengan kepemimpinan Dr. Wahidin Sudirohusodo, sejak tahun 1908 Budi Utomo menjadi awal bagi perjuangan pemuda intelek Indonesia dengan metode baru, bukan medan peran namun meja diplomasi. Sejak saat itu, perjuangan kemerdekaan dengan Belanda dan Jepang terkoordinasi karena pemikiran cemerlang kaum cendikiawan yang sudah paham akan pentingnya koordinasi dalam pencapaian kemerdekaan nasional. Tokoh – tokoh besar nasional seperti duo proklamator kita, Bung Karno dan Bung Hatta, Sutan Syahrir, M. Yamin, Soepomo, serta H. Agus Salim juga lahir dari masa perjuangan diplomasi. BPUPKI dan PPPKI merupakan bukti keberhasilan mereka dalam melakukan diplomasi dengan pemerintah Jepang. Puncak dari periode ini adalah hari Jum’at 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi saat Ir. Sukarno didampingi Moh. Hatta mendeklarasikan kemerdekaan kita.

Merasa tidak terima dengan pendeklarasian Indonesia, pemerintah Belanda mengirimkan kembali pasukan untuk mengambil alih komando Jepang di Indonesia, namun rakyat yang pastinya tidak menginginkan hal itu berjuang mati – matian selama 5 tahun untuk menjaga kemerdekaan bangsa. Berbagai pertempuran di kota – kota besar di Indonesia pun tidak bisa dihindari, dr Karyadi menjadi simbol bagi pertempuran lima hari di Semarang serta Bung Tomo dengan strategi “Bandung Lautan Api”nya mampu menggetarkan bangsa penjajah.

Sebagai klimaks dari perjuangan ini adalah tercapainya kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundari di Den Haag, Belanda, yang menyatakn pengakuan kerajaan Belanda atas kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 Kabinet pemerintah sementara dilantik dengan komposisi duo-proklamator sebagai presiden dan perdana mentri.

Dengan sistem politik negara yang sangat tidak stabil, pemerintah kita sering mengalami pergantian perdana menteri, tidak ada perdana menteri yang mampu bertahan lama karena adanya intervensi dari lawan politik. Akan tetapi, dukungan rakyat pada Bung Karno tetap sangat tinggi, sampai akhirnya mereka mengangkat beliau menjadi presiden seumur hidup yang kemudian membawa Indonesia pada demokrasi terpimpin di bawah beliau. Inilah saat dimana kita sangat dekat dengan komunisme karena paham Nasakom bung Karno. Selain mulai dijauhi negara – negara demokratis, poros Jakarta – Pyeong Yang – Beijing pun semangit menguat  yang akhirnya membawa PKI menjadi partai no-2 terbesar di negara ini pada pemilihan umum.  Indonesia semakin dekat pada komunis. Sampai akhirnya terjadi kasus “30 september 1965” dimana jenderal – jenderal TNI diculik dan dibunuh oleh para PKI dalam upaya mereka untuk mengkudeta bangsa ini.

Dengan adanya ancaman dari PKI yang semakin menguat, akhirnya hampir setahun darl kejadian penculikan jenderal – jenderal oleh PKI, pada 11 Maret 1966 Presiden Sukarno memberikan surat perintah pada Let.Jend. Suharto untuk mengambil alih segala tindakan yang dianggap perlu untuk mempertahankan kedaulatan bangsa. Surat ini pun terkenal sebagai supersemar. Inilah awal dari 32 tahun pemerintahan Suharto di negeri ini.

Di masa pemerintahan Presiden Suharto yang disegani oleh pemimpin lain di dunia, Indonesia mampu meraih banyak kemajuan. Salah satunya adalah prestasi swasembada pangan pada tahun 1994. Dengan GOLKAR-nya, Suharto mampu melanggengkan kekuasaannya di pemerintahan. Ditambah lagi kemampuannya untuk mengambil hati rakyat membuatnya semakin susah digoyahkan dari pemerintahan. Sayang sekali, pemerintahan gemilang Suharto harus diakhiri dengan kisah tragis korupsi dari kerabatnya. Akhirnya demonstrasi dari rakyat dan mahasiswa pada tahun 1998 mampu menurunkan pak Harto yang kemudian dilanjutkan oleh pak Habibie yang hanya setahun lebih sedikit sebelum beliau digantikan oleh presiden terpilih GusDur yang sangat kontroversial. Tak berhasil melakukan program – program untuk mensejahterakan rakyat, maka GusDur pun lengser di tengah jalan yang kemudian digantikan putri proklamator, Megawati Sukarno putri.

Pada pemilu 2004, megawati tidak mampu menghadang serbuan dari mentri polkamnya, SBY yang berpasangan dengan Ketum Golkar, pak JK, yang akhirnya berhasil menjadi presiden ke-6 bangsa berpenduduk 240 juta jiwa ini. Tahun 2009, meski dengan pasangan baru, SBY masih tetap tak terkalahkan. Alhamdulillah perkembangan bangsa semakin terasa dan rakyat pun semakin optimis terhadap perkembangan bangsa ini. Semoga angin segar perbaikan semakin berpihak pada kita. Amin.

Tribute of ASEAN Students for Better ASEAN

The most-wanted month of all has come. Every Muslim’s 11 month-waiting is relieved by its presence. The month where on the first ten days Allah gives abundant Rahmah to all His creatures, on the second ten days He provides forgiveness for any mistakes that we made, and on the last 10 days Allah will put us away of hellfire.

During this holy month, when Al-Qur’an was revealed to Prophet Muhammad (Pbuh – Peace be upon him), every Muslim should be fasting, as stated in Sura Albaqara (2) verse 183:

“O ye who believe! Fasting is prescribed to you as it was prescribed to those before you that ye may (learn) self-restraint.”― (Al-baqara: 183)

For 29 or 30 days long, every believer should not eat during the day, neither should conduct sexual intercourse nor other lust-driven activities. It’s the month when our physical body and soul is trained.

It is believed that during that month we should increase our frequency in submitting good deeds to Allah Almighty while reducing the number of foul as minimum as possible since during this month, every ‘ibada that is worth sunnah in the other months, will be judged as worthy as fardu ‘ibada.

Therefore, it’s almost mandatory to always be doing great good things during Ramadan as well as spreading the invitations to do so. Not only conducting the good deeds by ourselves, but we also need to invite the others to do so.

How ICT meets the needs

In the last two decades, ICT has been the most developed technology for humankind. Since the use of first personal computer in 1970s and first laptop in 1980s, nowadays the use of computer for business applications, education purposes, military services, and personal needs is inevitable. We can find the application of ICT in almost every area of human interest.

In this modern age we can personally witness how ICT solve the distance problem in business life by the implementation of teleconference-distant learning. The use of cell phones has provided a great aid for businessmen to manage their networks wherever they are.

ICT has eased the teachers and professors in teaching their students. Power points based application is now everywhere in every classes throughout high schools and universities. E-Learning is now very popular in education field as Michael Jackson in music.

In modern military and security defense of major world leader nations, ICT has truly played significant role. The real life simulation of 3D helps them practice to adjust the war site. Satellite images from above-the-sky let them know the current conditions of enemies they are about to face.

Those applications can even be more useful for even much greater purposes, the da’wah of Islam. By implementing those advantages of ICT, the da’wah of Islam can even be much greater. There are some points where we can utilize the ICT for the sake of Allah.

Internet has been one of the greatly rapid developments of ICT. It’s the core value of modern communication and information dissemination. Implementing the Internet-based application, we can conduct the online da’wah in which we don’t have to meet face to face.

Using Internet technology, we can replace the old fashioned book with online e-book or article. In addition to its free price, we can also spread them out easily since they don’t need the packaging and delivery service. We can share those Islamic e-books and articles to our Muslim friends so that they can have the lessons inside the pages of those online books.

Moreover, Internet helps us to find out information that we need easily. In the decades before, Muslims brothers had to go from one library to another to search the articles/hadeeths that they needed, but now, every Muslim can just simply sit in front of his Internet-connected computer and look for any articles or information they need easily via Internet.

During Ramadan, we can surely find as many articles as we want. We don’t have to seek on library for Ramadan guide; finding on Internet is now much more favorable. Moreover, hadeeths or verses that we need to refer for better Ramadan daily activities will be easier to find on the Internet than looking for them in textbooks.

Short Messaging Service (SMS) has been a must in every cellular application service. There is no any mobile phone without SMS services. This function is very powerful, unlike its physically unsophisticated feature.

One important implementation for da’wah is by sending hadeeths to our colleagues or mentee students. We can send reminders to our friends to keep their minds on Allah. Another way is by sharing congratulations or good willingness for our acquaintances’ great achievements so that we can be better Muslim brother for them.

In the very basic function, SMS helps us to arrange religious meeting with our brothers. It could be mentoring meeting or discussion group for more advanced talk. During our Islamic holy days, we can send greetings to our friends everywhere in the globe.

During Ramadan, we can send religious message and reminder to our beloved colleagues, wishing their great day during Ramadan or wishing them nice dinner at night after fasting for the whole day. In society where there are no many mushollas or masjid, SMS is very helpful in collecting people to have the Teraweh together.

Another common ICT application is live (web) messenger in which we can communicate with our distant friends in real time. Not only chatting via text, the current development of web live messenger even allow users to call another freely through Voice over Internet Protocol (VoIP) as long as those two computers are connected to Internet access and possess microphone and headphone. Moreover, the current notebook even supports real time video calling for free as well. As both end-line computers have web-camera (web-cam for short) we can talk face to face to our friends.

This application is very important for mentoring or chief meeting whose members are on different places. In mentoring, the mentor and mentees don’t necessarily to stay in one room, sitting together on the same table. The mentor could be in Saudi Arabia while some mentees listening the mentor’s lecture in their room of Harvard’s students’ dormitory while some are participating from their Finish NOKIA’s office. The mentor can deliver his lecture and the students can also asking questions on real time and watching the mentor’s face on the screen.

Using live messenger such as Yahoo!Messenger, MSN Messenger, Google Talk, Skype, and Nate on, a transferred mentee can still join his old mentoring group even though he’s moving out to different country. Distance is no longer a problem since the fundamental needs of mentoring (live talking that enabling two-way communication) are fulfilled.

Many Muslims don’t live in the same city with their family, and therefore during Ramadan, the holiest month of all, they need to talk to their family to know how their fasting. Web messenger will be so helpful on that time since live conversation is possible during the day and night.

Moreover, mentors can still remind his mentees everywhere they are to keep up the good deeds during the Ramadan and to compete in good practices. A brother can encourage his sister not to get involved to her non-Muslim friends who don’t conduct the fasting during the days. A father working abroad can still monitor his children’s fasting even though they’re not in the same place. Those are possible in current age because of the rapid development of web live messenger.

Online video streaming is very powerful to spread out the news of Islam as well as for lecturing to Muslims all across the globe. Unlike the old era when we had hard times to get qualified lectures of Islam, nowadays we can find any kind of online Islamic teaching in Google Video or Youtube as well as other video streaming providers

If we need lecture, we can just open our computer and connect to Internet, and then we can get (almost) any kind of lecture that we want. We can find any information we deserve, from the application of fiqh in daily life, the tajwid of the Quran, the history of Islam, to the life of Muslims in different states.

During the Ramadan, we can also get live lecture from Ulama whose hometowns are in different countries. Their teachings are easily found on the Internet. If we are living in non-muslim are, we don’t have to travel two hours back-and-forth for the teaching so frequently, we can save our time by the use of online teachings that are almost ubiquitous in the current age.

Even though ICT is not the product of Muslim or Islamic Organization, its promising application for Islamic da’wah is very clearly visible, and therefore we the Islamic believers must utilize such technology for the sake of Allah.

The Importance of Information and Communication Technology (ICT) in Ramadhan

The most-wanted month of all has come. Every Muslim’s 11 month-waiting is relieved by its presence. The month where on the first ten days Allah gives abundant Rahmah to all His creatures, on the second ten days He provides forgiveness for any mistakes that we made, and on the last 10 days Allah will put us away of hellfire.

During this holy month, when Al-Qur’an was revealed to Prophet Muhammad (Pbuh – Peace be upon him), every Muslim should be fasting, as stated in Sura Albaqara (2) verse 183:

“O ye who believe! Fasting is prescribed to you as it was prescribed to those before you that ye may (learn) self-restraint.”― (Al-baqara: 183)

For 29 or 30 days long, every believer should not eat during the day, neither should conduct sexual intercourse nor other lust-driven activities. It’s the month when our physical body and soul is trained.

It is believed that during that month we should increase our frequency in submitting good deeds to Allah Almighty while reducing the number of foul as minimum as possible since during this month, every ‘ibada that is worth sunnah in the other months, will be judged as worthy as fardu ‘ibada.

Therefore, it’s almost mandatory to always be doing great good things during Ramadan as well as spreading the invitations to do so. Not only conducting the good deeds by ourselves, but we also need to invite the others to do so.

How ICT meets the needs

In the last two decades, ICT has been the most developed technology for humankind. Since the use of first personal computer in 1970s and first laptop in 1980s, nowadays the use of computer for business applications, education purposes, military services, and personal needs is inevitable. We can find the application of ICT in almost every area of human interest.

In this modern age we can personally witness how ICT solve the distance problem in business life by the implementation of teleconference-distant learning. The use of cell phones has provided a great aid for businessmen to manage their networks wherever they are.

ICT has eased the teachers and professors in teaching their students. Power points based application is now everywhere in every classes throughout high schools and universities. E-Learning is now very popular in education field as Michael Jackson in music.

In modern military and security defense of major world leader nations, ICT has truly played significant role. The real life simulation of 3D helps them practice to adjust the war site. Satellite images from above-the-sky let them know the current conditions of enemies they are about to face.

Those applications can even be more useful for even much greater purposes, the da’wah of Islam. By implementing those advantages of ICT, the da’wah of Islam can even be much greater. There are some points where we can utilize the ICT for the sake of Allah.

Internet has been one of the greatly rapid developments of ICT. It’s the core value of modern communication and information dissemination. Implementing the Internet-based application, we can conduct the online da’wah in which we don’t have to meet face to face.

Using Internet technology, we can replace the old fashioned book with online e-book or article. In addition to its free price, we can also spread them out easily since they don’t need the packaging and delivery service. We can share those Islamic e-books and articles to our Muslim friends so that they can have the lessons inside the pages of those online books.

Moreover, Internet helps us to find out information that we need easily. In the decades before, Muslims brothers had to go from one library to another to search the articles/hadeeths that they needed, but now, every Muslim can just simply sit in front of his Internet-connected computer and look for any articles or information they need easily via Internet.

During Ramadan, we can surely find as many articles as we want. We don’t have to seek on library for Ramadan guide; finding on Internet is now much more favorable. Moreover, hadeeths or verses that we need to refer for better Ramadan daily activities will be easier to find on the Internet than looking for them in textbooks.

Short Messaging Service (SMS) has been a must in every cellular application service. There is no any mobile phone without SMS services. This function is very powerful, unlike its physically unsophisticated feature.

One important implementation for da’wah is by sending hadeeths to our colleagues or mentee students. We can send reminders to our friends to keep their minds on Allah. Another way is by sharing congratulations or good willingness for our acquaintances’ great achievements so that we can be better Muslim brother for them.

In the very basic function, SMS helps us to arrange religious meeting with our brothers. It could be mentoring meeting or discussion group for more advanced talk. During our Islamic holy days, we can send greetings to our friends everywhere in the globe.

During Ramadan, we can send religious message and reminder to our beloved colleagues, wishing their great day during Ramadan or wishing them nice dinner at night after fasting for the whole day. In society where there are no many mushollas or masjid, SMS is very helpful in collecting people to have the Teraweh together.

Another common ICT application is live (web) messenger in which we can communicate with our distant friends in real time. Not only chatting via text, the current development of web live messenger even allow users to call another freely through Voice over Internet Protocol (VoIP) as long as those two computers are connected to Internet access and possess microphone and headphone. Moreover, the current notebook even supports real time video calling for free as well. As both end-line computers have web-camera (web-cam for short) we can talk face to face to our friends.

This application is very important for mentoring or chief meeting whose members are on different places. In mentoring, the mentor and mentees don’t necessarily to stay in one room, sitting together on the same table. The mentor could be in Saudi Arabia while some mentees listening the mentor’s lecture in their room of Harvard’s students’ dormitory while some are participating from their Finish NOKIA’s office. The mentor can deliver his lecture and the students can also asking questions on real time and watching the mentor’s face on the screen.

Using live messenger such as Yahoo!Messenger, MSN Messenger, Google Talk, Skype, and Nate on, a transferred mentee can still join his old mentoring group even though he’s moving out to different country. Distance is no longer a problem since the fundamental needs of mentoring (live talking that enabling two-way communication) are fulfilled.

Many Muslims don’t live in the same city with their family, and therefore during Ramadan, the holiest month of all, they need to talk to their family to know how their fasting. Web messenger will be so helpful on that time since live conversation is possible during the day and night.

Moreover, mentors can still remind his mentees everywhere they are to keep up the good deeds during the Ramadan and to compete in good practices. A brother can encourage his sister not to get involved to her non-Muslim friends who don’t conduct the fasting during the days. A father working abroad can still monitor his children’s fasting even though they’re not in the same place. Those are possible in current age because of the rapid development of web live messenger.

Online video streaming is very powerful to spread out the news of Islam as well as for lecturing to Muslims all across the globe. Unlike the old era when we had hard times to get qualified lectures of Islam, nowadays we can find any kind of online Islamic teaching in Google Video or Youtube as well as other video streaming providers

If we need lecture, we can just open our computer and connect to Internet, and then we can get (almost) any kind of lecture that we want. We can find any information we deserve, from the application of fiqh in daily life, the tajwid of the Quran, the history of Islam, to the life of Muslims in different states.

During the Ramadan, we can also get live lecture from Ulama whose hometowns are in different countries. Their teachings are easily found on the Internet. If we are living in non-muslim are, we don’t have to travel two hours back-and-forth for the teaching so frequently, we can save our time by the use of online teachings that are almost ubiquitous in the current age.

Even though ICT is not the product of Muslim or Islamic Organization, its promising application for Islamic da’wah is very clearly visible, and therefore we the Islamic believers must utilize such technology for the sake of Allah.

Ditulis dalam Artikel Umum. Tag: . Leave a Comment »

Prospek Open Source bagi ICT di Indonesia

Indonesia Goes Open Source

Indonesia Goes Open Source

Sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia, kebutuhan akan perangkat lunak (software) semakin meningkat. Kebutuhan TIK (ICT) pada perangkat lunak adalah mutlak, ibarat mobil pada bensin. Biaya pembelian perangkat lunak pun tidak sedikit, bahkan kadang melebihi biaya perangkat keras atau perabotan kantor yang lain. Sekitar 15% dana perusahaan dihabiskan untuk keperluan pembelian perangkat lunak.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia semakin berusaha untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual (HAKI a.k.a Intelectual Property Rights) terbukti dengan diterbitkannya Undang – Undang No.19 tahun 2002 tentang Hak Cipta dimana program komputer secara gamblang disebutkan di dalamnya.

Pelanggaran terhadap UU itu pun bisa membawa sang terpidana untuk tinggal di buih penjara selama 5 tahun dan/atau denda sebesar Rp 500.000.000,00. Tentu bukan suatu hukuman yang ringan bagi perusahaan – perusahaan ICT di Indonesia.

Open Source sebagai Jawaban

Secara umum, Open Source berarti suatu metode perancangan, pengembangan, dan penyebarluasan perangkat lunak secara bebas dan membuka secara lebar “source code” dari pogram yang dikembangkan pada public. Dengan demikian, semua orang bisa dengan bebas dan gratis mengunduh program – program serta source codenya, memodifikasi program tersebut sesuai dengan keinginannya serta menyebarkan kembali program yang telah di edit tersebut.

Bagi Indonesia yang secara ekonomi akan kesulitan jika ingin secara resmi berlandaskan pada perangkat lunak resmi dan legal, open source bisa menjadi jawaban. Pertama, pada umumnya Open Source adalah gratis dan legal. Dengan demikian para perusahaan skala kecil dan menengah yang kurang memiliki dana untuk pembelian software “closed” source yang harganya sangat mahal untuk ukuran Indonesia, bisa memfokuskan modalnya pada resource yang lain dalam perusahaan.

Kedua, software Open Source sangat mudah untuk didapatkan secara resmi. Kita bisa meminta dari provider Open Source tertentu untuk mengirimkan CD installer ke kita dan kita pun hanya dikenakan biaya pengiriman. Misalkan untuk mendapatkan installer Ubuntu kita bisa ke https://shipit.ubuntu.com/ meminta untuk dikirimi installernya. Atau jika kita memiliki koneksi Internet yang cukup bagus, kita bisa mengunduh installer Open Source tertentu langsung dari website provider.

Faktor ketiga, sekarang komunitas pengguna Open Source sudah menjamur di mana – mana. Di semua kampus – kampus besar sudah ada kelompok atau komunitas pecinta Open Source tertentu, di luar kampus pun juga ada lebih banyak komunitas Open Source. Dengan demikian para pengguna baru tidak perlu khawatir untuk pindah ke Open Source karena bisa belajar dengan mudah dari komunitas – komunitas yang ada.

Faktor legal-struktural dari instansi resmi adalah faktor yang keempat. Per 30 Juni 2004 lima kementrian Indonesia menandatangani pendeklarasian penggunaan Open Source Software, dengan nama Indonesia Goes to Open Source, ataud disingkat IGOS, di lingkungan pemerintahan. Kampus – kampus unggulan di Indonesia pun secara resmi sudah menyarankan penggunaan Open Source di kampus mereka. Misalnya UGM dengan “u’gos” (UGM Goes Open Source).

Terakhir, faktor dukungan dari software – software pendukung Open Source juga sudah mulai kompatibel dengan software serupa di lingkungan software yang tertutup. OpenOffice sudah cukup kompeten dan interoperability-nya tinggi untuk bisa bersaing dengan Microsoft Office. Sehingga para pengguna pun juga tidak perlu khawatir untuk mutasi dari “closed” system ke “open source.”

Tulisan ini dibuat untuk menyukseskan Lomba Blog Open Source P2I-LIPI dan Seminar Open Source P2I-LIPI 2009.

Ditulis dalam Artikel Umum. Tag: . Leave a Comment »

Tips dalam Memilih Distro Linux

Linux Symbol

Linux Symbol

Ah….pengen pindah ke Linux atau mau nyoba Linux? Tapi bingung mau milih kernel yang mana karena banyaknya jenis Linux yang berkeliaran di pasaran?

Yah, milih jenis Kernel yang pas buat kita memang agak susah, karena banyaknya tawaran yang ada serta (mungkin) kurang pahamnya kita dengan Linux. Di pasaran saat ini ada banyak jenis distro Linux yang tersebar, diantaranya: Ubuntu, RedHat, Fedora Core, Mandriva, SuSE, Lycoris, Xandros, Linspire, Knoppix, and Slackware.

Untuk orang yang baru mengenal Linux, pilihan ini bisa menjadi hal yang memusingkan kepala. Meski terkesan mudah, tapi memilih jenis distro yang paling tepat cuku membingugnkan juga.

Oleh karena itu, berikut ini saya coba menguraikan sedikit gambaran tentang masing – masing Linux sehingga kita bisa lebih akrab dengan Linux dan kalaupun ingin pindah ke Linux bisa memilih jenis kernel/distro yang paling cocok.

Selamat mencoba!!

1. Ubuntu. Barangkali Anda sudah sangat sering mendengar nama ‘Ubuntu’. Ini karena Ubuntu adalah distro Linux yang (menurut saya) paling terkenal saat ini, sehingga banyak orang yang menggunakannya. Ubuntu terkenal dengan strukturnya yang didesain secara teratur, sehingga Ubuntu mudah untuk dioperasikan. Selain itu, Ubuntu memiliki fitur desktop yang menarik.

2. SuSE. Bagi para pengguna Windows yang ingin pindah ke Linux, SuSE bisa menjadi pilihan yang menarik karena tampilannya yang cukup mirip dengan tampilan Windows, sehingga cukup pas untuk migrasi dari Windows ke Linux. Beberapa keunggulannya adalah tingkat konfigurasinya yang cukup mudah, installasi yang lebih ‘user-friendly’ serta tampilan yang cukup mirip Windows. SuSE terkenal dengan julukannya sebagai Linux yang paling ‘un-Linux’ karena tidak menyediakan ISO untuk installasi secara resmi.


3. RedHat. Setelah cukup lama dikembangkan, RedHat terkenal dengan tingkat konsistensi dan tingkat kepercayaan dalam penggunaannya. RedHat bukanlah distro Linux yang paling mudah digunakan. Dia juga bukanlah distro yang paling canggih dan mutakhir, namun yang menjadi andalan dari RedHat adalah bahwa dia memiliki kualitas yang tinggi sehingga banyak dihargai oleh perusahaan – perusahaan besar, bahkan di Amerika Serikat, RedHat telah menjadi standar untuk banyak perusahaan.

4. Fedore Core. Distro ini merupakan bagian dari RedHat juga, namun yang membedakan keduanya adalah bahwa Fedora disebarluaskan untuk para pengembang terbuka sehingga tampak bahwa Fedora merupakan percobaan dari RedHat untuk dikembangkan secara terbuka.

5. Xandros. Distro Xandros sangat disarankan untuk para pemula di dunia Linux. Namun teknologi Xandros telah dimanipulasi sedemikian rupa sehingga dia tidak memungkinkan untuk di distribusikan ulang secara bebas. Selain itu, vendor Xandros tidak memberikan download gratis bagi para users.

6. Mandriva. Distro Linux jenis ini memiliki proses installasi yang sangat bersahabat bagi para users. Oleh karena itu, Mandriva telah menjadi sangat terkenal bagi para pemula dalam Linux serta bagi mereka yang menggunakan Linux di rumah untuk kebutuhan sehari – hari.

7. Knoppix. Salah satu keunggulan Knoppix adalah bahwa dia dilengkapi dengan banyak perangkat lunak pendukung sehingga bisa memudahkan user dalam menginstall program di komputernya. Knoppix memiliki daya deteksi yang tinggi serta mudah untuk diinstall. Dengan banyaknya perangkat lunak pendukung, software tersebut bisa diinstall untuk meningkatkan kinerja komputer users.

8. Slackware. Sejak mulai diluncurkan tahun 1993, Slackware secara konsisten dikembangkan untuk memenuhi pasaran Linux yang mirip dengan Unix. Semboyan utama mereka adalah kesederhanaan dan kestabilan. Dengan dasar itulah Slackware dikembangkan serta dengan itu pulalah Slackware menjadi terkenal.

9. Lycoris. Distro ini dikembangkan dengan penekanan pada kemudahan di pihak pengguna. Lycoris secara spesifik ditujukan pada para pengguna yang ingin migrasi dari Windows ke Linux. Lycoris merupakan pilihan yang bagus untuk para pemula dalam Linux.

10. Linspire. Distro ini dikembangkan oleh Xandros. Dengan teknologi sekali-klik yang berbasis pada installasi berbasis Web, Linspire merupakan distro yang cukup mudah untuk diinstall. Akan tetapi, user harus membayar biaya tahunan dalam mengakses perangkat lunak ‘Lindows’

Semoga cukup membantu dalam memilih distro yang paling pas untuk Anda. Selamat memilih.
best regards,
~nasikun

Ditulis dalam Uncategorized. Tag: . Leave a Comment »

Harus Bisa! Seni Memimpin a la SBY

Harus Bisa! Seni Memimpin a la SBY

Harus Bisa! Seni Memimpin a la SBY

Buku karangan Dino Patti Djalal ini secara umum menggambarkan segi – segi positif dari kepemimpinan SBY selama beliau menjadi presiden. Dino berusaha memaparkan kehidupan sehari – hari dan situasi di kala SBY mengatasi masalah selama masa kepresidennnya. Terlepas dari isu yang menyindir buku ini sebagai bagian dari kampanye SBY menjelang pilpres, atau sebagai upaya untuk meningkatkan pamor SBY di kalangan masyarakat terdidik, saya menganggap buku ini bisa menjadi sarana pembelajaran bagi para generasi muda sekarang yang ingin menjadi pemimpin bangsa pada masa yang akan datang.

Dino menjelaskan karakteristik – karakteristik positif SBY selama memimpin dengan memberikan contoh nyata perbuatan SBY di lapangan dari setiap nilai yang coba dia uraikan. Contoh nyata bisa merupakan bukti terkuat untuk mendukung pernyataannya.

Penulis berusaha memaparkan bagaimana pola hidup SBY dan pelajaran – pelajaran yang bisa dipetik dari sikap kepemimpinan beliau. Untuk mempermudah analisa, penulis membagi buku ini menjadi enam kategori.
Kategori pertama berjudul “Memimpin dalam Krisis” yang sesuai dengan judulnya menjelaskan bagaimana sikap SBY dalam menghadapi krisis – krisis yang melanda negeri ini. Buku ini diawali dengan ulasan tentang bencana terbesar yang melanda bangsa ini di era modern, tsunami di Aceh satu hari setelah Natal 2004.

Dino berusaha menunjukkan bahwa SBY merupakan seorang pemimpin yang selalu berada di garda terdepan dalam keadaan krisis. Berikutnya SBY, di tengah – tengah kesibukannya mengatur Negara, mampu secara real-time menyelesaikan kasus penculikan 2 wartawan Metro TV di Irak, Meutya Hafid dan Budianto. Sebagai seorang pemimpin, SBY dinilai mampu mengubah krisis menjadi peluang. Bencana tsunami di Aceh tahun 2004 mampu beliau gunakan untuk meredam GAM dan akhirnya tercapai kesepakatan damai. Di tengah krisis pangan tahun 2008, SBY justru mampu memantapkan ketahanan pangan nasional.

Pemimpin juga dituntut untuk mampu berfikir “out of the box” atau kreatif dalam kata yang lebih singkat. SBY juga menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus berani menanggung resiko. Keputusannya untuk membuka kembali diskusi dengan GAM pada tahun 2005 serta keputusannya untuk menaikkan BBM selama dua kali dalam masa pemerintahannya merupakan keputusan yang sangat penuh resiko. Keikutsertaan SBY secara pribadi dalam menangani kasus penculikan Raisya 2 hari sebelum HUT RI tahun 2007 digambarkan sebagai langkah tepat SBY yang sudah semestinya ‘do the right thing’.

Bagian kedua dari buku ini mengulas kemampuan SBY dalam memimpin selama proses perubahan. SBY telah mampu secara signifikan menginisiasi percepatan birokrasi di tanah air. Berbagai indikator positif pun menjadi bukti. Sukses dalam melakakukan transformasi diri dalam memegang peran selama sebelm dan menjabat sebagai presiden menjadi point berikutnya dari kisah teladan SBY. Penolakan MPR untuk memberkan kesempatan SBY untuk berpidato di hari pelantkannya, menunjukkan bahwa SBY mampu melakukan improvisasi dengan menaati peraturan, tidak menyampaikan pidato di gedung MPR, namun langsung seketika beliau tiba di istana Negara. Sebagai presiden, SBY pantang menghina pendahulu – pendahulunya.

SBY mengakui bahwa setiap orang memiliki karakter unik dan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing. SBY selalu mengakui kebaikan pendahulunya namun pantang baginya menjelek – jelekkan salah satu dari mereka. Presiden pun harus peduli dengan bawahannya. Ini SBY buktikan dengan menaikkan gaji berbagai kalangan pegawai level bawah. Meskipun terus diiringi berbagai rasa pesimis dalam pemerintahannya, SBY tetap memancarkan rasa optimis beliau.Dalam hal penanggulangan pemanasan global, SBY tetap optimis menggalakkan usahanya untuk mengatasi masalah bumi walaupun lawan politiknya terus mencaci belaiu. Sebagai seorang pemimpin, SBY pun mampu menunjukkan kemampuan untuk berfikir rasional, taat pada sistem dan aturan, serta mampu mencari penyelesaian dari masalah.

Dalam ‘Memimpin Rakyat dalam Menhadapi Tantangan’, Dino menunjukkan teladan dari SBY dalam situasi yang penuh tantangan dan bagaimana mengatasinya. Sikap SBY yang peduli dengan rakyat dan mau melayani rakyat dengan keikhlasan mengawai bagian ke-tiga buku ini. SBY pun memiliki cara khusus untuk tetap menjaga kepercayaan rakyat, yaitu dengan menunjukkan keberpihakannya pada rakyat dan dengan mempertahankan reputasinya ketika dilanda masalah. Dalam memimpin, SBY paham bahwa dia tidak boleh sesumbar dan dengan leluasa mengumbar janji.

Dalam kondisi politik yang bergejolak pun SBY tetap mampu mempertahankan warna politiknya. SBY juga dinilai Dino sebagai seorang presiden yang memiliki akhlak dan moralitas dalam memimpin. Masalah dan tantangan memang bagian dari kehidupan manusia, ketika menghadapinya pun SBY harus kuat. Dia telah membuktikan mampu untuk melawan fitnah dan mampu mengakui kekalahan dalam percaturan dunia politik.

Dalam memimpin tim untuk membuat keputusan, Dino menilai SBY sebagai seorang pemimpin yang cakap karena berbagai kemampuannya yang menunjang bidang ini. SBY mampu memilih anggota timnya secara mandiri, tanpa intervensi pihak lain. SBY pun memahami pentingnya factor ‘timing’ dalam menentukan keputusan. Misalnya, ketika Pak Suharto sedang dirawat di rumah sakit, SBY dengan santun menolak tawaran PM Malaysia untuk menyanyi ketika jamuan makan malam, karena SBY harus peka pada masalah ini.

Budaya korporat yang telah mendarah daging di lingkaran kepemimpinan pusat pun bisa beliau atasi. Sebagai presiden yang super sibuk dan harus mengambil keputusan di manapun beliau berada tanpa ada toleransi keadaan, beliau harus mampu mengambil keputusan sambil berlari. Pola piker dan paradigm presiden yang “harus bisa!” dalam melaksanakan sesuatu, beliau tidak mentolerir alasan yang mengada – ada dan menginspirasi setiap bawahannya untuk ‘harus bisa’ dalam melaksanakan sesuatu karena beliau yakin pola pikir lah yang akan menentukan keberhasilan.

SBY sangat teliti terhadap setiap detail yang beliau hadapi dalam berpidato, beliau hampir selalu mengecek setiap teks pidato yang Dino dan rekan – rekannya tulis, untuk memastikan semuanya sesuai visi beliau. SBY mampu menjaga jarak dengan setiap bawahannya, untuk tidak terlalu dekat atau terlalu jauh, karena beliau yakin bahwa beliau harus berlaku objective.

SBY, menurut Dino, telah mampu meningkatkan peran Indonesia di kancah politik global. Indonesia tidak lagi dianggap sebagai negara yang cuek terhadap kondisi global. Sikap beliau yang mampu bersikap internasionalis menguatkan sikap nasionalis beliau. SBY tidak lagi merasa inferior dalam percaturan politik global, tapi sudah merasa sejajar dengan bangsa yang lain, sehingga kerjasama pun dilakukan atas dasar kesetaraan derajat.

Dalam dunia internasional, SBY menyadari bahwa seorang pemimpin harus percaya diri terhadap setiap keputusannya. Dalam berdiplomas, SBY pun telah mampu menggunakan political capital secara cerdas. Kemampuan beliau dalam membuka dead-lock selama konferensi global warning di Bali sehingga tebentuklah Bali Roadmap menjadi salah satu bukti sukses pemerintahan beliau. SBY pun dinilai Dino sebagai sosok yang mampu menggagas ide dan mengaplikasikan ide itu dalam inovasi – inovasi nyata.

Terakhir, sikap SBY untuk mampu memimpin diri sendiri dijadikan Dino sebagai penutup dalam buku ini. SBY sangat menhargai waktu, dan selalu berusaha datang 15 menit sebelum waktu kesepakatan perjanjian. Salah satu contoh konkret yang sangat meningkatkan citra Indonesia adalah ketika sidang mengikuti sidan OKI di Senegal tahun 2008. Sesuai jadwal acara harus dimulai jam 9.00 pagi, namun pada saat itu, hanya SBY yang telah duduk di ruangan. Beliau harus menunggu pemimpin – pemimpin lainnya yang baru datang secara lengkap setelah satu setengah jam menunggu.

SBY pun meyakini bahwa beliau harus mampu menjadi dirinya sendiri, tidak usah ikut – ikutan orang lain. Salah satunya adalah kecintaan beliau akan musik dan menyanyi yang menjadi ciri khas beliau. Dua sikap terakhir yang dimiliki SBY adalah kemampuannya untuk tidak mendewakan kekuasaan dan mentalnya yang tangguh.

Terlepas dari berbagai kontroversi alasan politik di balik penerbitan buku ini, “Harus Bisa!” bisa menjadi referens para pemimpin muda seperti kita dalam melatih jiwa kepemimpinan kita. Karakteristik – karakteristika SBY yang diungkapkan Dino dalam buku ini harus kita pelajari dan terapkan untuk meningkatkan kemampuan leadership kita.

Wallahualam bish-shahhab

A Winner of Ahn Jung-Geun’s Writing Essay Contest

Bronze Medal

Bronze Medal


As exchange student, I really love to learn Korean culture. One big moment of it was when Korea Times held a writing competition about one of Korea’s greatest patriots, Ahn Jung-Geun. Spending two months researching on him, I wrote an essay to join this essay competition as part of my effort for personal-competence proof and as a mean to learn more about Korea.

Among 553 foreigners, my essay was picked up as the bronze winner. Among 6 winners, I was the only non-native English speaker winners since the other 3 are from United Kingdom, 1 from Canada, and 1 from United States. This also means I’m the only ASEAN and Asian winners among foreigners.

Ahn Jung-Geun's Essay Winners

Ahn Jung-Geun's Essay Winners

I was so glad accepting the reward. Held in Seoul Plaza Hotel, one of the best hotels in Seoul, the awarding ceremony was really nice, with definitely delicious lunch provided afterward. Present during the award ceremony were the head of North East Asia History Foundation and The Korea Times’ head of publication.

안중근 3

안중근 3

Besides taught me more of Korean history, this competition also gave me more chance for broadening my human networks. I managed to make friends with a Canadian teacher who is working in UNESCO and is going to go to Harvard next year. I also still keep in touch with a brilliant student from Ewha Women University, the best Women University in Korea